Women, Beauty Products, And Islamic Ruling on Wearing Makeup




Bismillah


Malu adalah mahkota kecantikan bagi seorang Muslimah....

Wanita memang selalu identik dengan kata "cantik". Agar terlihat cantik, mereka pun rela melakukan berbagai cara termasuk berhias dan melakukan perawatan kecantikan. Tak peduli berapapun harga yang harus dibayar, asalkan terlihat cantik, tak mengapa.


Tak jarang, sebagian dari kita pun berlomba-lomba mempertontonkan kecantikan dan memperlihatkan aurat. Padahal syariat telah membuat batasan bagi kita--para Muslimah.


Berarti kita nggak boleh berhias nih?
Boleh-boleh saja, asalkan tetap berada dalam koridor syariat ya dears.

Nah, tema hari ke dua puluh enam ini adalah tentang 5 produk kecantikan yang digunakan dan direkomendasikan. Saya ingin mengulas produk kecantikan yang saya pakai plus apa saja yang sebaiknya dihindari oleh para Muslimah dalam bersolek.


Beauty products yang saya pakai

Bicara tentang produk kecantikan yang saya pakai, sebenarnya bingung juga mau nulis apa karena saya jarang melakukan perawatan kecantikan. Saya hanya memakai pelembab, facial wash, bedak, lipgloss, dan lipstick.


Saya berdandan pun hanya di dalam rumah. Kalau di luar rumah ya hanya sekedarnya saja.


Alhamdulillah saya dikaruniai kulit wajah yang tidak begitu merepotkan dengan masalah jerawat, flek hitam, dan sejenisnya. Padahal saya jarang sekali membersihkan wajah. Dulu sebelum menikah, sebulan sekali saya ada facial treatment. Tapi semenjak menikah dan punya anak, kok jadi mikir-mikir lagi kalau mau beli kosmetik. Alhamdulillah wajah tetep kinclong kayak anak SMA..xixixi.


Dan untuk keseharian, saya memakai produk dari La Tulipe. Sejak dulu memakai produk mereka dan nggak mau berpindah ke lain hati karena alhamdulillah udah cocok.


1. Facial Wash La Tulipe



Kulit wajah saya termasuk kulit yang kering jadi saya memakai Facial Wash dari La Tulipe ini. Setiap kali mandi, berasa lebih segar aja kalau memakainya. Gel-nya lembut di kulit.


2. Moisturizer Gel


Sebelum memakai bedak, saya mengaplikasikan moisturizer gel ini ke kulit wajah. Selain menjaga kelembaban kulit, pelembab yang satu ini membuat kulit wajah terlihat lebih segar, halus dan lembut.


3. Face Powder



Sebenernya sebelum memakai bedak, kita bisa pakai foundation dulu. Cuman kalau saya, setelah memakai pelembab, langsung deh pakai bedak tabur tanpa two-function cake, karena nggak punya foundation dan two-function cake, ngirit ceritanya.


4. Lip Gloss


Saya suka memakai lip gloss saja kalau lagi males pakai lipstick di rumah. Bibir saya suka pecah-pecah, jadi kadang kalau malem diolesi madu dan siang ahrinya memakai lip gloss saja udah cukup.


5. Lipstick LT Pro



Ini lipstick udah lama, nggak tau apakah seri yang ini masih ada atau nggak. LT Pro Fusion Rose 09 ini warnanya kalemmm banget, seperti saya. Saya suka yang kalem-kalem, nggak begitu ngejreng warnanya.


Etika berhias seorang Muslimah

Seperti yang sudah saya tuliskan di atas bahwa wanita memang suka berhias agar tetap terlihat cantik. Namun, sebagai seorang Muslimah, hendaknya kita juga memperhatikan apa saja sih etika berhias bagi seorang Muslimah.


1. Tidak boleh Tabarruj

Tabarruj disini artinya menampakkan sesuatu secara berlebihan, bisa berupa perhiasan ataupun kecantikan yang seharusnya ditutupi. Karena walau bagaimanapun juga, seluruh tubuh wanita itu bisa mengundang syahwat lelaki.


Jadi, ladies, kalau mau berhias, berhiasnya cukup di depan suami aja. Kalau pun toh keluar rumah, berhiasnya jangan sampai berlebihan.


Kalau nggak ingin terlihat kucel saat keluar rumah, kita bisa membilas wajah kita dengan pembersih wajah tanpa harus mengenakan bedak. Pun demikian dengan pelembab bibir, kalau pakai cadar sih mungkin lebih aman, tapi kalau nggak pakai cadar maka hal tersebut sudah termasuk memperindah bentuk bibir.


2. Menutup aurat dengan sempurna

“Wanita itu aurat, apabila ia keluar (dari rumahnya) setan senantiasa mengintainya” (HR Tirmidzi, dinilai shahih oleh al-Albani).


Para ulama berbeda pendapat mengenai aurat wanita. Kalau di hadapan laki-laki non mahram, jelas ya aurat wanita adalah seluruh tubuhnya. Tapi bagaimana.jika di hadapan wanita lain atau di hadapan mahram-nya?


Pendapat yang paling rajih/ kuat adalah pendapat Syaikh al-Albani bahwa aurat wanita di hadapan mahram-nya sama dengan dengan aurat wanita di hadapan sesama wanita, yaitu seluruh tubuhnya, kecuali bagian-bagian yang biasa diberi perhiasan.


Untuk itulah, sebaiknya kita menutup aurat dengan sempurna. Ingat, menutup tidak sama dengan membungkus.


Dalam kamus KBBI, kata tutup (noun) berarti benda yang menjadi alat untuk membatasi suatu tempat sehingga tidak terlihat isinya, tidak dapat dilewati, terjaga keamanannya, dan sebagainya. Di sini, khimar dan gamis sebagai tutup.


Adapun mem·bung·kus (v) membalut seluruhnya sehingga tidak kelihatan. Contoh: mayat dibungkus dengan kain kafan.


Kalau membungkus sesuatu, artinya setiap lekukannya masih kelihatan. Sedangkan menutup, maka tidak tersisa lekukan, misal ketika kita menutup makanan dengan tudung saji.


3. Tidak berhias yang melanggar syariat

Berhias, sekalipun ditujukan untuk suami, tetap harus sesuai syariat. Namun, terkadang, sebagian dari kita lupa masalah ini. Apa saja sih cara berhias yang tidak sesuai dengan Islam?

a. Menyambung rambut, mencukur alis, menato tubuh, dan mengikir gigi

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Allah melaknat orang yang menato dan wanita yang minta ditato, wanita yang menyambung rambutnya (dengan rambut palsu), yang mencukur alis dan yang minta dicukur, serta wanita yang meregangkan (mengikir) giginya untuk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)


b. Memakai parfum ketika keluar rumah

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

"Setiap wanita yang menggunakan wewangian, kemudian ia keluar dan melewati sekelompok manusia agar mereka dapat mencium bau harumnya, maka ia adalah seorang pezina, dan setiap mata itu adalah pezina.” (Riwayat Ahmad, an-Nasa’i, dan al-Hakim)


Lalu bagaimana kalau memakai deodorant dan hand and body lotion?

Jika deodorant dan hand and body lotion tersebut tidak meninggalkan bau wangi, maka tidak mengapa. Tapi jika wanginya bisa tercium oleh laki-laki, maka tidak diperbolehkan.


c. Memanjangkan kuku

Pernah lihat kan terkadang ada wanita yang sengaja memanjangkan kukunya lalu menghiasinya dengan kutek? 


Memanjangkan kuku ini nggak boleh, ladies.


Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

“Yang termasuk fitrah manusia itu ada lima (yaitu): khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)


d. Menyerupai laki-laki

Saya tuh kadang tidak bisa membedakan saat ada seorang wanita yang tidak berkerudung dan ia berdandan layaknya seorang laki-laki. Rambut cepak, bercelana jeans, dan memakai kaos lengan pendek atau bahkan memakai kemeja ala laki-laki.
Berdandan seperti itu, ternyata tidak diperbolehkan.


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melaknat laki-laki yang menyerupakan diri seperti wanita dan melaknat wanita yang menyerupakan diri seperti laki-laki.” (Riwayat Bukhari). Hadits ini dinilai shahih oleh at-Tirmidzi.

Nah, itu dia uraian atas apa yang saya pakai dan yang saya ketahui. Jika ingin terlihat semakin cantik, maka milikilah rasa malu seperti quote yang saya tuliskan di atas. Semoga bermanfaat ya.


Barakallahu fiik


Referensi:
Artikel Muslimah.or.id


Photo credit:


instagram.com/ @minimaliving
Women, Beauty Products, And Islamic Ruling on Wearing Makeup Women, Beauty Products, And Islamic Ruling on Wearing Makeup Reviewed by Renita Oktavia on Desember 16, 2018 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.