Main Medsos? Begini Adabnya



Adab main medsos


Bismillah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online, media sosial diartikan sebagai laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuat dan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial. Jejaring sosial saat ini yang meliputi Facebook, Instagram, Twitter, dan sebagainya berbasis internet. Hampir semua orang memiliki akun media sosial, tua muda bahkan anak sekolah pun memilikinya karena memang media sosial menjanjikan kemudahan mengakses informasi. Tentu hal ini patut kita syukuri.


Tahukah, Sobat? Fenomena media sosial saat ini, ternyata telah dijelaskan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beberapa abad silam. Nggak percaya? Lihat deh petikan hadits berikut:

“Sesungguhnya pengkhususan salam hanya untuk orang-orang tertentu saja, maraknya perdagangan, (banyaknya) pemutus silaturrahim, (banyaknya) persaksian palsu, (banyaknya) penyembunyian persaksian yang benar dan bermunculannya pena (tersebarnya karya tulis) akan terjadi menjelang terjadinya hari kiamat.” (HR. Imam Ahmad)

Para ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud “tersebarnya pena” adalah tersebarnya media komunikasi dan tulisan secara masif sebelum datangnya hari kiamat. Nabi Shallallahu “Alaihi wa Sallam tidak mengatakan, “Hey nanti bakal ada Facebook lho” dan kalimat semisalnya. Tapi Beliau menggunakan kalimat yang substansinya sama, yaitu “tersebarnya pena”.

Dan sebagai seorang mukmin, sudah sepantasnya kita merenungkan semua ini, bahwa apa yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam katakan adalah benar.


Sobat, social media is a double-edged sword. Media sosial adalah pedang bermata dua. Kenapa? Karena ia bisa mengantarkan kita ke neraka atau surga Allah. Jika kita berhati-hati dalam menggunakannya, maka Insya Allah surga menjadi tempat kita. Sebaliknya, jika lalai, neraka tujuan terakhir kita. Tentu kita tidak menginginkan neraka, bukan? Untuk itulah ada beberapa adab yang harus kita perhatikan saat bermain media sosial:


1. Proporsional dalam menggunakannya

Maksudnya adalah kita mengatur sebaik mungkin ketika bermain medsos. Allah memiliki hak atas kita, suami kita memiliki hak, anak-anak kita pun demikian. Jadi jangan sampai melalaikan hak mereka semua. Jangan sampai kita lebih asyik main medsos daripada “berbincang” dengan Allah, jangan pula saat suami pulang kerja eh kita asyik ketawa ketiwi dengan teman chat kita.

Kita boleh kok memiliki media sosial, kita boleh main medsos, asalkan kita pandai mengatur waktu. Semua ada waktunya. Media sosial itu melalaikan, membuat waktu kita habis percuma bahkan mungkin kecanduan. Nah, ini yang tidak baik.

Ada satu pertanyaan bagus dari ustadz saat saya mengikuti kajian, “Bu, kira-kira bagaimana ya kalau Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat interaksi kita dengan gadget dan media sosial hari ini? Bagaimana kalau Beliau tahu kita lebih sering pegang gadget untuk update status daripada pegang mushaf?”. Pertanyaan itu mak jleb buat saya dan cukup menampar.

Sobat, silakan main medsos, tapi jangan lupakan shalat, jangan lupakan suami dan anak, jangan lupa menuntut ilmu agama, karena waktu itu sangat penting. Sebagaimana pepatah Arab mengatakan:

الوقت كالسيف ان لم تقطعه قطعك
Al-waqtu ka as-saifi in lam taqtha’hu qatha’aka "

“Waktu ibarat pedang. Jika kamu tak menebasnya, maka ia akan menebasmu.”

Jangan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat karena di antara tanda kebaikan seseorang adalah ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya di dunya dan akhirat.




2   2. Segala sesuatunya akan dihisab

Sobat, yang perlu kita ingat adalah:
- Setiap komentar
- Setiap gambar dan video yang kita upload

Semuanya akan dihisab oleh Allah Ta'ala, tidak ada yang terlewat sedikit pun. Zaman ini adalah zaman yang penuh fitnah, semakin aktif kita di medsos tanpa membawa manfaat sedikit pun untuk dunya dan akhirat kita maka akan semakin lama pula hisab kita kelak. Semakin banyak tulisan, foto, video, dan komentar kita yang salah di media sosial lalu tersebar ke teman-teman kita, maka mereka akan menyalahkan kita kelak di akhirat. Jadi, berhati-hatilah.


3   3. Bijak dalam Berkomentar dan Menulis

Media sosial membuat siapapun bebas berkomentar dan bebas menulis. Namun, sebagai seorang mukmin, ada satu kaidah yang harus kita pegang yaitu “Tulisan (hukumnya) sebagaimana lisan”. Maksudnya adalah apapun yang kita tulis di media sosial baik itu di blog kita, di Facebook, Twitter, Instagram, dan sebagainya, maka kelak akan dihisab oleh Allah Ta’ala. Jadi, menulis dan berkomentarlah yang baik.

Jangan menulis dan berkomentar jika memang tidak bermanfaat. Semakin banyak followers kita maka tanggung jawab kita semakin besar. Jangan sampai kita menulis sesuatu yang kelak akan memberatkan diri kita sendiri di akhirat, belum lagi jika followers kita menganggap bahwa apa yang kita tulis itu diperbolehkan. Repot jadinya.



4   4. Masalah Niat

Ketika kita menulis blog, menulis status, niatkan semua karena Allah Ta’ala. Niatkan untuk menebar kebaikan bagi orang lain. Mengapa harus begitu? Karena segala sesuatunya itu bergantung pada niat. Apa yang kita niatkan maka itulah yang akan kita dapatkan.

Belum lagi jika kita suka upload foto diri kita di medsos, terbuka pula aurat kita, urusannya bisa panjang kelak di akhirat, Sob. Pun jika seandainya kita telah hijrah tapi foto-foto kita terlanjur tersebar kemana-mana, kita tidak bisa menarik foto itu kembali. Oleh karena itu, berhati-hatilah sebelum menaruh apapun di medsos. Ingat, Sob, media sosial mampu menghancurkan segala amalan shalih kita jika niatnya sudah tidak benar.

Lalu, saat berkomentar dan menulis, perhatikan syaratnya. Ketiga syarat ini, menurut para ulama ahli fiqih, tidak hanya berlaku di dunya maya saja tapi juga di dunya nyata:

- Niat karena Allah.

- Apa yang kita tulis itu benar baik dari sisi konten maupun cara penyampaian. Tidak hanya sekedar copy paste tapi tidak di-filter. Akibatnya bisa fatal banget. Karena jika sudah tersebar, kita tak lagi mampu mengontrolnya. Selain itu, gunakan bahasa yang baik karena dalam bermedsos, kita tidak melihat dan mendengar intonasi orang yang bersangkutan. Nah, bisa jadi, kesalahpahaman bermula dari sini.

- Memiliki efek yang positif. Maksudnya adalah ada baiknya sebelum kita menulis dan berkomentar, kita lihat dulu nih kira-kira kalau ditulis, akan menimbulkan sesuatu yang negatif nggak?



5    5. Bijak dalam share berita

Tidak semua berita yang masuk ke handphone kita, bisa kita share semua. Kita harus pandai memilah mana berita yang memang layak untuk di-share di ranah publik dan mana yang sebaiknya kita simpan untuk diri kita sendiri. Untuk itulah, filter sebelum share berita itu sangat penting, Sob.

Ada satu hadits yang menyatakan bahwa “Cukuplah seseorang dikatakan pendusta jika ia menceritakan setiap apa yang ia dengar.” (HR. Muslim)

Jangan sampai, dikit-dikit kita share berita ini itu, padahal kita belum tahu kebenarannya.

Pun jangan bermudah-mudahan posting foto kemesraan kita dengan pasangan, jangan pula posting prestasi anak secara berlebihan di media sosial. Kenapa? Karena tidak semua orang menyukai apa yang kita posting. Ingat, Sob, penyakit ‘ain bisa mengenai siapapun melalui media foto dan video. Apa itu penyakit ‘ain? Penyakit ‘ain adalah penyakit yang menjangkiti badan atau jiwa seseorang yang disebabkan oleh pandangan mata orang yang hasad (dengki) ataupun orang yang takjub pada diri kita. 



6    6. Gunakan media sosial untuk berdakwah dan mencari ilmu

Alhamdulillah media sosial memberi kita kemudahan untuk mengambil faedah dari para asatidz. Kita bisa share kajian para asatidz, tentunya pilih para asatidz yang mengambil sesuatunya berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Sebagaimana kita menginginkan guru yang terbaik bagi anak kita, begitu pula saat memilih guru ilmu agama bagi diri kita. Yang perlu diingat, ketika belajar agama di media sosial, imbangi pula dengan duduk di majlis ilmu yang ada di sekitar tempat tinggal kit. Jadi, jangan hanya mengandalkan media sosial.

Nah, itu dia sobat adab dalam bermedia sosial. Intinya adalah bijak dan selektiflah. Semoga yang sedikit ini bermanfaat.

Barakallahu fiik.


Referensi:
Materi Bimbingan Islam

Photo credit:
muslimah. or.id








Main Medsos? Begini Adabnya Main Medsos? Begini Adabnya Reviewed by Renita Oktavia on November 25, 2018 Rating: 5

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.